Apa yang anda fikirkan apabila orang tua menasehati untuk memilih pasangan hidup yang bagus giginya?
Hal itu terjadi pada saya, dan semakin saya renungkan semakin saya mengerti nasehat itu sangat baik. Merawat gigi sebenarnya gampang-gampang susah. Rupanya sayapun bukan orang yang paling ahli dalam merawat gigi saya sendiri. Semakin bertambah umur rupanya muncul bolong-bolong di gigi bagian belakang. Bolong-bolong ini semakin lama semakin besar.
Gigi yang terawat sebenarnya cukup menunjukkan bagaimana kepribadian orang tersebut. Yang agak telaten, yang sembarangan. Dan untuk hal ini bisa jadi saya di kategorikan kurang teliti dan konsisten.
Hal ini ter-refleksi juga dalam dunia bisnis, bagaimana economic bubble yang terjadi di amerika menyebabkan banyak bisnis yang rontok dan mengakibatkan krisis global. Banyak bisnis yang sebenarnya 'bolong' di dalam, perkembangan financial yang di laporkan lebih cenderung menampilkan 'gigi-gigi yang di depan yang bagus'. Didukung pula dengan sistem riba yang memang mendominasi dunia kapitalis, semakin cepat pula lah bolongan itu bertambah-tambah.
Belum lama ini saya mendapatkan nasehat. untuk memburu aset yang menguntungkan pada waktu di beli dan bukan pada di jual. Tentunya saya tidak langsung mengerti apa nasehat ini. Perlu di cerna lebih dalam...
Bagaimana bisa mendapatkan untung pada waktu di beli? banyak sekarang orang membeli tanah atau aset lainnya. Tentunya mengharapkan harga tanahnya naik untuk di jual nantinya.
Tapi bisa saja tanah itu sudah memiliki cashflow berupa pendapatan dari sewa.
Atau kalau di pasar modal, cari saham yang ada devidennya.
Masih ada yang seperti itu?
Kalau anda berinvestasi segeralah untuk memilih yang 'giginya bagus' jangan yang ada bolong-nya di belakang :D
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus