7 habits-nya Covey.

Bacaan jaman dulu punya.. buat inget-inget lagi.

  • Habit 1: Be Proactive
  • Habit 2: Begin with the End in Mind (Vision)
  • Habit 3: Put First Things First

Habits 4, 5, and 6 then address interdependence:

  • Habit 4: Think Win/Win
  • Habit 5: Seek First to Understand, Then to Be Understood
  • Habit 6: Synergize

Habit 7: Continue improvement. Sharpen the Saw

Tips mengendalikan Fokus

Baru saya sadari, ternyata mencapai fokus itu mudah.

Apabila fokus tercapai, kita akan sangat mudah menyerap ilmu, menghapal,  mengerjakan sesuatu dengan cepat, mobilitas tinggi, Fokus mempermudah kita bergerak dan meringankan jalan kita. Fokus juga mempertajam pikiran kita dan membuat kita dapat memproritaskan kegiatan kita, ... dll. Banyak sekali keuntungannya.

Sebenarnya kita terlahir dengan kemampuan konsentrasi yang sangat dahsyat. Itu sudah fitrah.

Sewaktu kita kecil, kita sangat mudah menyerap berbagai hal yang datang kepada kita, tapi semakin dewasa, otak kita mulai banyak pertimbangan yang kadang tidak diperlukan. Sering kali pertimbangan ini menghalangi fokus.

Apa yang menghalangi fokus?: KRITIK.

Fokus bisa tercapai kalau kita mempunyai keseimbangan dan kesatuan arah antara: Spiritual, Mental, Emosional dan Fisikal.

Kuncinya kita harus tahu apa yang kita ingin capai terlebih dahulu agar ke empat elemen ini menyatu.

Kritik menganggu fokus, otak kita cenderung 'bergerak' terus. Sukar berfikir satu hal dalam waktu yang lama. Bahkan, tidak memikirkan apa-apa saja sulitnya bukan main. Sudah pernah mencoba membayangkan 'Blank' selama 10 menit?.. 1 menit saja susah.
Begitulah cara kerja otak yang dikaruniakan kepada kita. Terus bergerak tanpa arah. Hanya Jiwa kita yang bisa mengendalikannya.

Kritik adalah penghalang besar fokus, dan kritik ini dibagi menjadi dua jenis: Kesombongan dan Keraguan. Keduanya suka 'berbunyi' di otak kita tanpa kita undang.

Suara-suara bernada sombong seperti "ah gampang, ah gitu aja mudah... dll" dan suara keraguan itu seperti "Ah, saya tidak mungkin dapat melakukan itu, tidak mungkin, ...dll". Semakin kita dengarkan percakapan otak kita sendiri sering kali berakhir dengan kemalasan atau tidak fokus.

Pernah terjadi pada anda?

Nah, cara saya nih.. menggunakan imajinasi untuk membantu kita.
Misalnya: saya menginginkan menyelesaikan bahan presentasi untuk meeting. Saya tentukan dulu langkah-langkah yang saya ingin kerjakan. Lalu, saya mendengarkan baik-baik apa yang menghalangi saya berfikir.

ada suara seperti "lihat saja nanti, ngapain cape-cape mempersiapkan?"

ada suara lain: "Gimana soal ini- itu.. bla bla bla".

Baru saya mulai langkah ini:

  • Baca Basmallah, ini mempertegas bahwa yang kita kerjakan merupakan rangkaian kegiatan ibadah.
  • Tenangkan diri setenang-tenangnya dengan merasakan seluruh hal yang terjadi pada tubuh.

    Bayangkan suara yang ada di otak mempunyai badan dan kepala, persis seperti orang lagi berpidato.

    Bayangkan lagi muka yang sedang berbicara itu seperti badut yang nggak lucu dan jelek.

    Bayangkan kepalanya meledak , DOR!!!,.. dan tubuhnya jatuh.

    Sekarang saya memperhatikan di pikiran bahwa suara itu sudah tidak ada lagi.
  • Mulai dari sini, saya dapat melihat apa yang saya inginkan. Otak saya mulai berfikir apa yang saya harus capai dan bagaimana mencapainya dengan menyenangkan. Dan saya mulai mengerjakan langkah-langkah yang sudah saya siapkan.

Selamat mencoba, Anda punya cara lain? Beri tahu saya ya.

Marketing Dasar

Kebanyakan manusia membeli karena keinginan, bukan karena kebutuhan. Setelah terpenuhi keinginannya maka akalnya akan mendefinisikan kebutuhannya.

Keinginan yang mendasar adalah mendapatkan kesenangan, kebahagiaan sekaligus menghindari rasa bersalah dan rasa tidak nyaman.

Masuk akal?

2 Tipe berdasarkan menentukan Posisi

Tipe pejuang, menentukan posisinya secara absolut ke titik yang dia inginkan. Dia berpikir apa yang semestinya dikerjakan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
Memiliki prinsip dan fondasi pemikiran yang kuat. Berpikir strategis dan taktis.
Tidak terlampau perduli dengan perasaan yang mengganggu demi tercapai tujuan.
Berfikir "Bagaimana caranya supaya saya bisa ... "

Tipe pelayan, mengukur dirinya berdasarkan sesuatu yang relatif kepada dirinya. Selalu memperbandingkan setiap hal.
Di dominasi oleh perasaan.
Selalu mencari figur yg lebih tinggi untuk menentukan tujuannya. Harus diatur.
Berfikir "Bagaimana perasaan saya tentang ... "

Ambil posisi apa kita?

Uang sumber kejahatan?

Uang hanyalah kertas ataupun alat transaksi, sumber kejahatan berasal dari hati yang buruk.
Uang hanya menjadi kaca pembesar dari hati pemegangnya.

Seorang brengsek, apabila memiliki banyak uang... hanya jadi brengsek berduit.
Penderma miskin yang hatinya baik, apabila memiliki banyak uang... bisa jadi penderma yang memberikan banyak bantuan.

Dahulu orang baik, sekarang koruptor?.. hatinya yang dipenuhi kejahatan. Kerakusan meluap dari hatinya.

Semoga Allah menjaga kita.

Sukses Mau Kemana?

Sukses adalah keberhasilan kita mencapai cita-cita dunia dan akhirat.

Kesuksesan berasal dari kemauan yang sangat kuat.

Sukses datang dari ilmu mempelajari kehidupan.

Ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah hampa.

 

Bagaimana menurut anda?

Suka halaman ini?
Berbagilah dengan teman anda!
Facebook, Twitter, Google dan lain-lain.
Bookmark and Share