Halal BiHalal Tanpa Kopi Tanpa Teh.

Panitia kebingungan mencari dana untuk membuat acara besar ini. 200 Undangan telah disebarkan ke Pulungan seJabodetabek untuk acara ini. Tempat telah tersedia namun makanan, tenda, snack, susunan acara dan hiburan semua masih diangan-angan. Dana minim!!!... The show must go on, terlambat untuk mundur. Tanpa komunikasi antar generasi, tidak mungkin acara ini bisa terwujud. Karena silaturahmi, koneksi antar keluarga menjadi terbuka dan rezekipun akhirnya dimudahkan.
Alhamdulillah, ditambah kegigihan para Ulubalang Pulungan (Kumpulan pemuda Pulungan), sedikit demi sedikit dana mulai terkumpul. Rencana awal halal bihalal hanya dengan segelas Aqua dapat meningkat menjadi acara dengan makan siang. Itupun melalui seleksi ketat terhadap menu makanan.

Pembicaraan menjadi lebih fokus ke perencanaan acara. Apa mau kita buat?
Acara kita harus beda dgn yang lain, memuliakan para senior adalah utama. Ungut-ungut daerah di tampilkan untuk membuat nostalgia lebih kental. Terlihat dari beberapa anak muda antusias rela berdesak-desakan untuk memotret dengan handphone sewaktu acara. Mungkin mereka lama tinggal di kota sehingga jarang melihat acara seperti ini. Beberapa orang tampak terharu mengikuti acara ini dan beberapa hatobangon (para senior yang di tuakan) juga menyampaikan rasa senang dalam bagian acara sumbang saran yang di pandu oleh MC dan pesuling. Saya merasakan kepercayaan yang mulai tumbuh kepada Parsadaan, selain itu Interaktif banget acaranya… Salam-salamannya terasa sudah akrab walaupun baru kenal. Tanpa disangka rezeki panitia bertambah karena beberapa orang menambah sumbangan menu untuk dimakan. Akhirnya semua tenang karena makanan cukup. Kopi dan Teh tetap belum ada, karena persiapan serba kagetan dan menyesuaikan anggaran yang serba pas-pasan.

Tapi, banyak cerita yang di dapat dari pertemuan ini. Kasus anak bou saya yang menabrak orang dapat di bantu oleh keluarga lain, Rekan saya mendapat penawaran proyek. Ada yang laris manis berjualan. Ada yang bernostalgia karena lama tidak berjumpa. Ada juga yang belum pernah berjumpa dengan keluarga Pulungan lain. Ada yang dapat menyalurkan bakat menyanyinya di acara hiburan. Pastinya seru bangettt… Acara organ tunggal pun cukup meriah karena partisipasi peserta yang tidak malu-malu.
Makananpun habis bersamaan dengan tamu terakhir datang. Pas!
Di akhir acara kami menghitung kotak sumbangan. Alhamdulillah lagi,.. panitia surplus! Insya Allah, kelebihannya diniatkan untuk menutupi masalah-masalah lama.
Begitulah kira-kira kalau dibilang Silaturahmi membawa rezeki.
Walaupun kali ini tanpa kopi, Alhamdulillah, saya merasa semua berjalan lancar.
Saya sangat berharap semoga kita dapat buat lagi dengan lebih baik di kemudian hari. Sukar bagi saya menceritakan detail acaranya tapi begitulah kira-kira rasanya nikmat Persaudaraan.

Lihat foto di: http://bit.ly/qbcuAZ

Sepatah kata kepergian Mirzagban Pulungan


Assalamu'alaikum Wr Wb.

Papi diumur 75 mengidap cukup banyak penyakit, bahkan pernah di operasi bypass Jantung. Tetapi Papi masih menjalani hari-harinya dengan penuh semangat dan ceria.

Setelah melewati perawatan stroke yang kedua pada bulan Juni di RS.Tebet, keadaan papi sudah membaik. Bahkan beliau sudah ingin mengikuti acara-acara keluarga.

Keadaannya ternyata sangat cepat berubah. Kami yg bergantian jaga di rumah sakit masih belum percaya apa yang terjadi. Beliau meninggalkan kami begitu cepat. Tak ada kata perpisahan.

Hati sangat kacau dan masih terus bertanya, Apa yang salah? Kenapa hanya karena diare? Apakah metoda pengobatan yang salah? Apakah lebih baik kalau berobat di rumah sakit lain? Hal ini sangat membingungkan, sampai ada sepupu yang sedang membantu menyiapkan pengumuman menemukan whiteboard bertuliskan informasi pemakaman Almarhumah Mami.

Subhanallah,

Tanggal dan bulan meninggalnya Papi sama dengan Mami tepat 10 tahun yang lalu.

Ini bukan kebetulan biasa. Kemungkinan seperti ini terjadi sangat kecil,
maka saya langsung teringat firman Allah:

]وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ كِتَابًا مُؤَجَّلاً[
"Dan tidak satu jiwa pun akan meninggal, kecuali atas izin Allah (yang telah ditentukan) dalam catatan yang ditetapkan." (Q.s. Ali Imrân: 145).

]فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ[
"Jika telah tiba ajal mereka, mereka tidak bisa minta ditangguhkan, sekalipun hanya sesaat, dan mereka juga tidak bisa minta diajukan (walaupun sesaat, jika ajalnya belum tiba)." (Q.s. An-Nahl: 61).

Barulah saya tersadar. Ini bukan soal penyakit atau perawatan. Allah Maha Besar dan Maha Mengatur.

Ini adalah tanggal dan ketentuan yang telah di tetapkan Allah. Pertanyaan-pertanyaan menjadi tidak penting lagi.

Alhamdulillah kami bersyukur masih dapat dekat dengan beliau di hari-hari terakhir hidupnya, dan kepergiannya sangat mudah.

Papi, kami ikhlas dengan kepergian Papi. Semoga sifat-sifat Papi yang Rahiim, Haliim, Hakiim dan selalu menjaga Silaturahiim dapat kami teruskan dan amalkan.

Semoga Papi dan Mami diterima sebaik-baiknya disisi Allah SWT.
Pada kesempatan yang mulia ini, untuk mengenang kepergian kedua orang tua kami, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memaafkan segala dosa, kesalahan, kekhilafan Almarhum dan Almarhumah serta berkenan membacakan doa dengan segala keikhlasan agar arwah mereka dapat dilapangkan jalannya dan diterima di tempat yang mulia disisi Allah SWT.

Atas segala bantuan, baik moril maupun materiil yang telah Bapak/Ibu/Saudara/i berikan semasa hidup Almarhum, sejak Almarhum sakit hingga wafatnya, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Semoga Allah SWT membalas budi baik Bapak/Ibu/Saudara/i dengan pahala yang berlipat ganda dan dengan melimpahkan rahmat, keselamatan serta kebahagiaan dunia akhirat kepada Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian.
Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Irza Pulungan & Nadra Siregar
Keluarga Besar Alm. Ir. H. Mirzagban Pulungan dan Almh. Ir. Hj. Irawaty Nasution.

DICARI: Keluarga Dony Pulungan


Ibu Diah mengirim email ke saya, dengan harapan membantu kawannya untuk mencari keluarga dari Dony Pulungan.


Saya coba posting di beberapa tempat, dengan harapan, ada pengunjung yang membaca email ibu diah ini.


Nomor kontak ibu diah ada pada saya.




 

Kepada Yth : Irza Pulungan


Dengan hormat,


Dengan ini saya ingin meminta bantuan kepada saudara Irza Pulungan untuk mencarikan keluarga Bapak Dony Pulungan, entah bagaimana caranya, semuanya saya pasrahkan kepada Irza Pulungan, mungkin bisa melalui persadaan Marga Pulungan. Dalam hal ini saya ingin membantu teman saya :


Nama : Christina Suwanti
Alamat : Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta


Ibu Suwanti adalah istri dari Bapak Dony Pulungan. Keinginan ibu Suwanti adalah ingin mencari keluarga Bapak Dony Pulungan, dan mengabarkan bahwa Bapak Dony Pulungan telah meninggal dunia pada saat bencana erupsi Merapi bulan November 2010 lalu, meninggalnya pada saat berada di pengungsian di stadion Maguwoharjo. Ibu Suwanti tidak mempunyai info sama sekali mengenai keberadaan keluarga Bapak Dony. Sebagai informasi untuk memudahkan mencari keluarga Bapak Dony, saya sertakan sedikit biodata dan foto Bapak Dony Pulungan.


P DoniNama : Dony Pulungan
Tempat/tgl lahir: Palembang, 25 Agustus 1975
Pendidikan: SMAS, ABDI MASYARAKAT HUTARAJA SUMATRA UTARA


Pekerjaan Terakhir: Sopir truk kontainer pada PT BANGUN PUTRA PESAKA, Jalan Tipar Cakung Sukapura Cilincing Jakarta Utara
Nama Bapak: ALINAPIA PULUNGAN
Nama Ibu: TIURMA SIAHAAN (almarhummah)


sebelum menikah dengan Bapak Pulungan, Ibu Tiurma menikah dengan Bapak Simatupang dan dikaruniai 5 anak sedangkan dengan Bapak Pulungan, Bapak Dony adalah anak pertama.

Sekilas gambaran mengenai kehidupan keluarga Ibu Suwanti :

1. Dari perkawinannya dengan Bapak Dony dikaruniai 2 orang anak. Anak pertama, laki-laki, lahir pada tanggal 4 Juni 1999, termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus, lumpuh total, umur 12 tahun hanya mempunyai berat badan 8 kg, kondisi tubuh dan kemampuan motoriknya seperti bayi umur 3 bulan. Sedangkan anak kedua, perempuan, lahir pada tanggal 15 Juli 2000, kondisinya normal, sekarang duduk di kelas 5 SD.

2. Ibu Suwanti tidak mungkin mencari nformasi tentang keluarga Bapak Dony hingga ke Medan dikarenakan faktor biaya dan tenaga, karena keluarga mereka termasuk dalam keluarga yang hidupnya pas-pasan. Mencari nafkah dengan berjualan arem-arem yang dititipkan ke warung. Siang hari setelah anak perempuan dan atau keponakannya pulang sekolah, atau kalo bapak dari Ibu Suwanti (simbahnya anak-anak) sudah pulang dari merumput, dan ada yang menjaga putra pertamanya, Ibu Suwanti bekerja sebagai tukang setrika dan pembantu di rumah tetangga sekitarnya.

3. Selain mengurus kedua anaknya, Ibu Suwanti juga mengurus bapaknya yang sudah tua dan seorang keponakan.

Demikian sedikit informasi dan permohonan bantuan kepada saudara Irza Pulungan, harapan saya, saya dapat membantu teman saya untuk menemukan keluarga suaminya melalui Persadaan Marga Pulungan. Atas perhatiannya, saya

ucapkan terima kasih.


Hormat saya,


Diah Ayu Sulistiowati

Memancing – koleksi Lokasi mancing Jabodetabek

Marsipature hutanabe artinya kira-kira adalah “Mari membenahi kampung halaman kita masing-masing”, saya menyukai kontennya. Potensi alam di luar kota jakarta masih banyak sekali yang belum di gali dan di kelola secara baik.

Secara Pribadi saya ingin mulai keluar zona nyaman jakarta. Dan mulai berinteraksi dengan kampung halaman ataupun daerah luar kota jakarta. Kira-kira rencananya Insya Allah 2013 bisa di realisasikan.

Banyak skill-skill dasar yang saya ingin pelajari sampai tahun tersebut, terutama yang berkaitan dengan survival dan alam.

Diantara lain: bercocok-tanam, bertani, berkebun (food production), food gathering (berburu, berternak, dan memancing), pokoke yang berkaitan dengan alam deh, yang jelas.. bukan high tech.. tapi gak salah juga kalau pake high tech. Survival skill termasuk di dalamnya. dan yang nggak kalah menarik, memasak. :p (bilang aja emang doyan makan)

Aliran environmentalist? nggak juga sih, kalo di pikir-pikir mungkin karena kehidupan kota banyak jauhkan kita dari alam. Jadi kayaknya emang bagus kalau mulai dari basic lagi.

Jadi balik lagi ke judul.. ini dia kompilasi lokasi mancing di jabodetabek, yang mau file .kmz nya bisa kontak saya. Ini hasil kompilasi dari http://www.fishyforum.com/

Disini juga terdapat area untuk wildfishing.


View Indonesia Fishing in a larger map

Tahukah anda, masih ada orang mancing dan mendapatkan ikan di sungai ciliwung yang sudah terkontaminasi? Tentu saja bukan buat dimakan… buat latihan aja koq.

Earthship – kehidupan berkelanjutan?

earthshipbrighton151005o Konsep earthship.com yang di prakarsai Michael Reynolds sangat menarik saya. Nggak banyak orang yang berfikir seperti dia. Unik, kontroversial dan agak futuristik. Nonton cerita dokumenter kehidupan dia, seru juga. (Garbage Warrior)

Intinya design rumah dan system kehidupan yang menyatu. Apa semua itu? lihat aja websitenya earthship.com.

Singkatnya… bangunan yang di buat akan menopang kehidupan manusia didalamnya.

Point-point yang di pakai:

  • Menggunakan panas matahari untuk memanaskan dan mendinginkan ruangan.
  • Menggunakan listrik yang di konversikan dari tenaga matahari atau angin.
  • Sistem air, di daur ulang sedemikian rupa, sehingga bisa di pakai untuk beberapa keperluan.
  • Dapat menggunakan material bekas.
  • Mengumpulkan air hujan sebagai sumber air.
  • Produksi makanan sendiri.

Ini aliran green? Nggak tau juga deh, yang jelas prinsip yang dia pakai adalah hal-hal yang logika saya bisa terima.

Dalam kondisi ideal, kita akan terbebas dari tagihan listrik, air, dan bangunan tidak perlu berada di tempat yang sudah ada infrastrukturnya.

Perlahan saya mulai coba mengintegrasikan poin-poin tersebut ke dalam rumah saya. Cost effisien? nggak juga, sekarang masih proses pembelajaran kembali untuk mengapresiasikan apa yang telah di berikan Allah di bumi ini. Mungkin proyek pulang kampung 2013, bisa menggunakan sebagian dari teknologi yang masih saya pelajari ini.

Persamaan Menanam Tomat dan Mengasuh Anak.

tomat 3 Ini artikel dari TDW. Ini analogi yang bagus dan kebetulan untuk kedua hal tersebut… saya nggak tau apa-apa.

Pernahkah anda menanam pohon tomat? Menanam pohon tomat merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan cukup menantang.

Dalam hal ini, saya melihat adanya kesamaan antara proses membesarkan anak yang baik dengan menanam pohon tomat.

Bagaimana prosesnya? Ketika anda menanam pohon tomat, anda tidak menginjak-injak dan mengkritisi bibit tomat itu secara keras karena tidak menjadi tomat.

Tetapi, anda meletakannya di tanah dengan lembut, memberinya air secara berkala serta sinar matahari yang cukup.

Ketika pohon itu mulai bertumbuh, kita merasa senang dan terus menjaganya. Seiring dengan bertumbuhnya pohon tersebut, kita merasakan kepuasan tersendiri dan terus merawatnya– dengan sabar dan pantang menyerah.

Tanpa memberikan tuntutan-tuntutan yang diiringi kemarahan, harapan buatan, ataupun cemas bahwa bibit tersebut tidak bertumbuh dengan wajar.

Biasanya, kita tidak dapat memperkirakan, kapan usaha kita akan menghasilkan buah.

Akan tetapi, begitu pohon itu menghasilkan buah, buah yang dihasilkannya sungguh dahsyat! Besar dan manis-manis.  Air ibarat dukungan material, dan sinar matahari ibarat kebebasan untuk anak anda.

Bagaimana cara anda membesarkan anak anda? Saya mengerti dan percaya bahwa setiap orang tua memiliki tujuan yang mulia di dalam hatinya.– Tujuan untuk memberikan anak-anaknya yang terbaik, supaya mereka juga dapat menjadi pribadi yang dahsyat.

Namun, apa yang kita rasa baik belum tentu baik untuk pertumbuhan anak kita. Tuntutan yang tinggi, kurangnya perhatian, dan kekerasan fisik serta mental dapat menghancurkan hidup generasi penerus kita. Pencapaian prestasi yang rendah dan prilaku yang suka melawan hanyalah awal dari pola asuh yang keliru. Tegakah anda menghancurkan hidup buah hati anda? Tanyakan ke anak anda, apa yang mereka inginkan? Berikan pertanyaan, bukan pernyataan. Biarkan mereka mengukir sejarahnya.

Biarkan mereka melakukan kesalahan - dan belajar darinya. Dan yang paling penting, dukung mereka. Karena, pada dasarnya di dalam diri setiap individu, terdapat intuisi dan suara hati yang berfungsi sebagai kompas. Kompas yang menunjukkan apa yang sebenarnya diinginkan oleh individu tersebut. Tugas anda adalah memberikan keberanian kepada individu tersebut, yakni anak anda untuk bertindak mengikuti suara hati dan intuisinya.

Jangan biarkan suara-suara dari luar membunuh impian anak anda! Akhir kata, setiap individu dilahirkan untuk menjadi pribadi yang dahsyat. Demikian pula anak anda. Beri mereka bimbingan yang tepat, mulai dari detik ini juga! take action, miracle happens! Sukses selalu buat anda!

Well, itu teorinya.. sedangkan saya masih sangat awam, yang jelas sekarang saya mulai nanem tomat di kebun belakang. Nggak banyak, namun cukup untuk belajar prosesnya. Metode yang di pakai adalah Square foot gardening. Semuanya dalam ukuran yang terbatas. Dan lahan yang di tanami tidak di injak-injak. Nanti deh kapan-kapan di bahas lagi. Yang jelas, tomatku sudah satu bulan dan sudah mulai berdiri.

Suka halaman ini?
Berbagilah dengan teman anda!
Facebook, Twitter, Google dan lain-lain.
Bookmark and Share