Assalamu'alaikum Wr Wb.
Papi diumur 75 mengidap cukup banyak penyakit, bahkan pernah di operasi bypass Jantung. Tetapi Papi masih menjalani hari-harinya dengan penuh semangat dan ceria.
Setelah melewati perawatan stroke yang kedua pada bulan Juni di RS.Tebet, keadaan papi sudah membaik. Bahkan beliau sudah ingin mengikuti acara-acara keluarga.
Keadaannya ternyata sangat cepat berubah. Kami yg bergantian jaga di rumah sakit masih belum percaya apa yang terjadi. Beliau meninggalkan kami begitu cepat. Tak ada kata perpisahan.
Hati sangat kacau dan masih terus bertanya, Apa yang salah? Kenapa hanya karena diare? Apakah metoda pengobatan yang salah? Apakah lebih baik kalau berobat di rumah sakit lain? Hal ini sangat membingungkan, sampai ada sepupu yang sedang membantu menyiapkan pengumuman menemukan whiteboard bertuliskan informasi pemakaman Almarhumah Mami.
Subhanallah,
Tanggal dan bulan meninggalnya Papi sama dengan Mami tepat 10 tahun yang lalu.
Ini bukan kebetulan biasa. Kemungkinan seperti ini terjadi sangat kecil,
maka saya langsung teringat firman Allah:
]وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ كِتَابًا مُؤَجَّلاً[
"Dan tidak satu jiwa pun akan meninggal, kecuali atas izin Allah (yang telah ditentukan) dalam catatan yang ditetapkan." (Q.s. Ali Imrân: 145).
]فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ[
"Jika telah tiba ajal mereka, mereka tidak bisa minta ditangguhkan, sekalipun hanya sesaat, dan mereka juga tidak bisa minta diajukan (walaupun sesaat, jika ajalnya belum tiba)." (Q.s. An-Nahl: 61).
Barulah saya tersadar. Ini bukan soal penyakit atau perawatan. Allah Maha Besar dan Maha Mengatur.
Ini adalah tanggal dan ketentuan yang telah di tetapkan Allah. Pertanyaan-pertanyaan menjadi tidak penting lagi.
Alhamdulillah kami bersyukur masih dapat dekat dengan beliau di hari-hari terakhir hidupnya, dan kepergiannya sangat mudah.
Papi, kami ikhlas dengan kepergian Papi. Semoga sifat-sifat Papi yang Rahiim, Haliim, Hakiim dan selalu menjaga Silaturahiim dapat kami teruskan dan amalkan.
Semoga Papi dan Mami diterima sebaik-baiknya disisi Allah SWT.
Pada kesempatan yang mulia ini, untuk mengenang kepergian kedua orang tua kami, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memaafkan segala dosa, kesalahan, kekhilafan Almarhum dan Almarhumah serta berkenan membacakan doa dengan segala keikhlasan agar arwah mereka dapat dilapangkan jalannya dan diterima di tempat yang mulia disisi Allah SWT.
Atas segala bantuan, baik moril maupun materiil yang telah Bapak/Ibu/Saudara/i berikan semasa hidup Almarhum, sejak Almarhum sakit hingga wafatnya, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Semoga Allah SWT membalas budi baik Bapak/Ibu/Saudara/i dengan pahala yang berlipat ganda dan dengan melimpahkan rahmat, keselamatan serta kebahagiaan dunia akhirat kepada Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Irza Pulungan & Nadra Siregar
Keluarga Besar Alm. Ir. H. Mirzagban Pulungan dan Almh. Ir. Hj. Irawaty Nasution.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar