Ada kesamaan yang saya temukan antara investasi dengan berkebun. Desain kebun mutlak di perlukan apabila kita ingin mengambil hasil dari yang kita tanam. Desain ini adalah targetnya
Dalam merencanakan kebun di rumah, saya menentukan apa yang hendak saya bentuk. Saya menginginkan mengambil manfaat sayur-sayuran sepanjang tahun. Saya ingin manfaat ekonomis dari tanaman cabai (orang rumah semuanya suka pedas)
Beberapa jenis buah-buahan di harapkan tumbuh dengan baik. Saya juga menghendaki ada space untuk main-main anak-anak sekaligus untuk berolahraga.
Ada juga jalan setapak untuk mempermudah akses kemana-mana. Saya menginginkan adanya tanaman-tanaman obat-obatan indonesia (herbal)
Saya juga ingin sekaligus memperbaiki tanah dan mengunakan hal-hal yang organik. (biopori)
Selain itu saya menyukai model kebun yang agak 'wild'. tidak semua teratur dan segaris (seperti pertanian intensif, dll)
Pemandangannya harus menyegarkan, ada bunga-bunga yang berganti-gantian muncul, sebagai penghias kebun.
Akhirnya saya buat mindmap seperti ini.
Inilah yang menentukan bentuk akhir dari apa yang di-inginkan. Seperti yang saya bilang sebelumnya... berkebun sama dengan berinvestasi. Semakin kita tahu apa yang kita inginkan terhadap investasi. Semakin mudah kita mengambil manfaat dari pada investasi tersebut, dan semakin mudah kita menentukan sikap.