Kuatkan aku.

Tuhanku Yang Maha Pemaaf,

Tak kunjung selesai rasanya diri ini membuat kesalahan. Tak pernah usai aku menyesali kesalahan dan berjanji tak akan mengulanginya lagi.

Tapi kesalahan demi kesalahan tetap terjadi, seolah aku tak pernah tumbuh.

Tuhan, rasa ini menyiksaku, menyedihkanku, dan mungkin ini yang sering menjadikanku galau tanpa kumengerti mengapa.

Tapi, di pagi yang damai ini aku mengerti, bahwa "hanya jiwa baik yang bisa menyesal."

Seharusnya aku mensyukuri kemampuan hatiku untuk merasakan penyesalan. Karena, jiwa yang baik mengetahui perbedaan antara kebaikan dan keburukan, dan menyadari bahwa kesalahan bukanlah keburukan, tapi tertundanya keberhasilan dalam mengupayakan kebaikan.

Sesungguhnya, aku hanya bisa salah dalam upaya kebaikan.

Kesalahan dalam upaya yang tidak jujur, adalah dosa.

Kesalahanku bukanlah dosa, tapi belum sampainya jangkauan upaya baikku.

Aku akan sampai, karena aku sedang memampukan diri.

Aku akan menjadi lebih baik, karena penyesalanku akan mencegahku mengulangi sikap dan cara yang telah membatalkan keberhasilanku.

Aku sedang tumbuh, menjadi lebih baik, lebih kuat, dan lebih mampu.

Tuhan, hari ini aku akan belajar untuk menerima penyesalanku dengan rasa syukur, dan menjadikannya awal perbaikan diri dan hidupku.

Tuhan, jadikanlah penyesalanku sebagai bagian dari keindahan hidupku, bukan penyedih dan penyiksaku.

Aku mencintaiMu, maka berhasilkan dan gagalkanlah aku dalam kasih sayangMu, karena tidak ada apa pun yang Kau lakukan kepadaku - yang niatnya tidak untuk memuliakanku.

Tidak ada istilah gagal bagi jiwa yang dicintai Tuhan.

Aku kekasih kecil Tuhan, sehingga kegagalanku pun adalah keberhasilan.

Sungguh indah hidup ini, jika aku ikhlas melihatnya dengan mata yang melihat kebaikan di balik semua kejadian.

Terima kasih Tuhan.

Muliakanlah aku.

Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suka halaman ini?
Berbagilah dengan teman anda!
Facebook, Twitter, Google dan lain-lain.
Bookmark and Share